KALTIMTALK.COM – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menggandeng Institut Pertanian Bandung (IPB) dan Yayasan Karya Bakti Bumi Indonesia (YKBBI) untuk merealisasikan Sekolah Pemberdayaan Rakyat (SPR) di bidang pertanian, perikanan, dan peternakan.
SPR sendiri merupakan upaya mendidik warga agar memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk meningkatkan usaha di sektor riil.
Program SPR ini mulai berjalan sejak April 2025 dan dikukuhkan melalui deklarasi resmi di Pendopo Odah Etam Tenggarong pada Kamis (17/7/2025).
Pemerintah daerah ingin memastikan setiap dukungan yang diberikan benar-benar bermanfaat dan diterapkan dengan baik di lapangan.
Total 27 peserta kini sedang mengikuti pendidikan SPR, masing-masing dibagi ke tiga bidang, yakni Sekolah Peternakan Rakyat (SPR) Jaya Makmur Bersama, Sekolah Perikanan Rakyat (SPR) Rumina Loa Kulu, serta Sekolah Pertanian Rakyat (SPR) Loa Kulu Maju Bersama.
Sekretaris Kabupaten Kukar, Sunggono, menegaskan kerja sama ini merupakan lanjutan dari kesepakatan antara Bupati Kukar dengan YKBBI.
“Deklarasi tindak lanjut MoU yang ditandatangani bupati dan YKBBI, saat ini mendidik 27 orang dari 3 subsektor,” jelas Sunggono.
Ia berharap proses belajar di SPR bisa membantu peserta memahami cara memecahkan masalah di kelompoknya masing-masing.
Menurutnya, pendampingan dari YKBBI maupun IPB harus dimanfaatkan maksimal agar ilmu tidak berhenti di satu orang saja.
Selama enam bulan masa belajar, para peserta akan menerima materi utama seputar penguatan karakter, perencanaan bisnis, hingga pengetahuan teknologi pertanian, perikanan, dan peternakan.
Porsi pembelajaran dirancang dengan 45 persen fokus pembentukan karakter, 35 persen penguatan bisnis, dan 20 persen teknologi.
Sunggono optimis program ini akan membuka wawasan baru bagi masyarakat desa.
“Sehingga nanti tumbuh kesadaran bersama bagaimana meningkatkan produksi dan menumbuhkan jiwa wirausaha dalam pertanian arti luas,” tutupnya. (Adv)












