PENAJAM-Festival Harmoni Budaya Nusantara 2024 yang digelar di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), 5-7 September, inisiasi Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) resmi dibuka, Jumat (6/9/2024).
Kegiatan yang dipusatkan di Alun-Alun PPU, dibuka secara resmi oleh Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Anak, Perempuan dan Pemuda Kemenko PMK Woro Srihastuti Sulistyaningrum. Hadir mendampingi Penjabat (Pj) Bupati Makmur Marbun.
Dalam sambutannya, Woro Srihastuti Sulistyaningrum menjelaskan Festival Harmoni Budaya Nusantara merupakan rangkaian kegiatan kebudayaan yang dilaksanakan seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).
Dalam rangka menyongsong pembangunan manusia dan kebudayaan di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara sebagai wujud harmoni budaya.
“Kegiatan ini tidak hanya dilakukan pemerintah daerah tapi beberapa kementerian dan lembaga juga mengikuti rangkaian acara.
Sebagai contoh kami melihat ada Kemenpora (Kementerian Pemuda dan Olahraga, Red) yang menggelar pelatihan kewirausahaan dan pelatihan rawan sosial bagi para pemuda.
Ada juga Kemenko PMK yang akan menggelar gen digital revolusi mental,” terangnya.
Ya, selain pembangunan infrastruktur, dengan pemindahan IKN, pemerintah juga mendorong pembangunan manusia dan kebudayaan.
Salah satunya dengan menggelar Festival Harmoni Budaya Nusantara yang diinisiasi Kemenko PMK dengan melibatkan kementerian dan lembaga juga pemerintah daerah.
Hal itu dilakukan sebagai wujud pengembangan indentitas budaya di IKN dan kawasan penyangganya.
Serta meningkatkan pemahaman keragaman budaya Indonesia.
Ajang ini diharapkan semakin memperkokoh ketahanan budaya dan indentitas nasional melalui semangat revolusi mental dalam rangka pembangunan karakter dan jati diri bangsa.
Untuk menciptakan manusia Indonesia yang menyelami dan menghidupkan nilai Pancasila serta memiliki watak unggulan seperti berintegritas, memiliki etos kerja dan semangat gorong royong.
“Pembangunan IKN diharapkan tidak menghilang identas dan budaya lokal namun tetap memperhatikan aspek ekologi, ekonomi sosial dan budaya.
Heterogen di tengah masyarakat IKN diharapkan mampu mendorong semangat gotong royong dalam wujud kesatuan dan persatuan,” lanjutnya.
Masih menurut dia, pembangunan kebudayaan perlu dibarengi dengan pembangunan SDM sehingga penduduk lokal tidak tergeser dari pembangunan IKN.
“PPU dengan potensinya diharapkan memiliki kemajuan dan perkembangan yang sama dengan IKN agar memiliki kedudukan stategis dan dikenal sebagai daerah asal IKN Nusantara.
Festival ini diharapkan berkelanjutan sehingga kemajuan dan pelestarian kebudayaan tercapai sekaligus jadi wadah pelaku seni dan budaya untuk berekspresi,” gebunya.
Lebih dari itu, ajang ini diharapkan dapat mendorong ekonomi masyarakat berbasis kebudayaan.
Festival Harmoni budaya Nusantara jadi momentum mengembangkan potensi kebudayaan nasional sehingga menjadi kebanggaan dan memperkuat keberadaan IKN Nusantara. (Adv/Kominfo)