KALTIMTALK.COM- Saya memilih diksi “Menyala” karena menurut saya dibanding bangkit, bangun atau kata lain yang semakna, menyala merupakan pilihan kata yang memberi arti yang dalam dan sesuai keinginan kita semua karena menyala dalam judul Kita Bisa dan Harus Bisa, PPU Menyala adalah Hasrat. Setiap insan ingin menyalakan hasratnya. Itu sebabnya menyala atau menyala nyala merupakan cerminan keinginan masyarakat Penajam Paser Utara yang masif.
Jika selama ini kurang menyala atau kurang memberikan makna atas perjuangan masyarakat PPU membangun daerah sesuai kewenangan dan kapasitanya, saya percaya, karena belum menemukan motivasi yang tepat.
Masrat masyarakat dalam memajukan PPU saat ini luar biasa. Setidaknya komunitas komunitas yang ada memperoleh dorongan psikologis. Penajam tidak boleh tertinggal dari Ibu Kota Nusantara yang baru saja dibanun, tapi gaungnya mendunia.
Istilah menyala ini muncul di setiap postingan atau komentar sehingga memberi nuansa yang unik. Meski demikian, tidak sedikit juga yang penasaran arti di balik kata-ini. Jika diartikan dalam menurut KBBI. Menyala berarti bersinar atau terang sekali.
Apdesi sekarang mulai menyala terang. Apdesi yang merupakan wadah bagi seluruh kepala desa untuk saling bertukar pikiran dan pendapat baik dalam membangun desa maupun menyelesaikan isu dan permasalahan yang ada di desa. Apdesi jadi mitra pemerintah yang dinamis, inovatif bahkan agresif dalam memacu pembangunan desa.
Saya gembira bahwa Apdesi menyambut UU Nomor 3 Tahun 2024.
Apdesi memperkuat konsolidasi desa dan kesiapan membangun desanya. Penambahan masa jabatan dua tahun merupakan keputusan pemerintah untuk menjamin kelangsungan pembangunan desa.
Rakernas Apdesi 27 Mei 2024 lalu mencanangkan semangat dan hasrat membangun Indonesia dari desa dengan sub tema Memperkuat Konsolidasi Desa dan Kesiapan Menyambut UU Nomor 3 Tahun 2024. Ini sebuah lonjakan pemikiran dari Apdesi yang aplikatif atas kepentingan masyarakat desa.
Saya bangga sekali, karena Rakernas ini, meningkatkan kapasitas dan kapabilitas pemerintahan desa dalam menghadapi tantangan dan peluang yang ada, serta memperkuat peran desa dalam pembangunan nasional.
Saya yaqin, Rakernas ini akan melahirkan gagasan dan langkah-langkah konkret untuk mempercepat pembangunan desa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
Itu sebabnya saya yaqin dan percaya Kabupaten Penajam Paser Utara akan menyala mengiringi pembangunan IKN yang serba cepat. Kita harus mengakselerasi pembangunan IKN demi masyarakat PPU agar tidak tertinggal.
Hidupnya jalur transportasi umum, perbaikan infrastruktur dasar, pembangunan kawasan wisata, Pendidikan dan rumah ibadah merupakan motivasi agar kecamatan selain Sepaku IKN memacu semangat agar menyala, agar menyala sekali agar terang memancar.
Saya bangga masyarakat UMKM bangkit dan berinovasi, masyarakat petani bangkit dalam menyediakan sumber pangan bagi masyarakat IKN yang dari luar. Saya bangga para budayawan, seniman PPU bangkit dalam berinovasi.
Hingga tahun 2035, Penajam Paser Utara ini akan berpenduduk 1,5 juta jiwa. Belum termasuk masyarakat yang berniat mencari penghidupan baru di ibu kota baru ini.Bayangkan penduduk Kecamatan Sepaku yang semua hanya 38 ribuan jiwa, dalam sepuluh tahun akan meningkat ratusan ribu, bahkan mungkin jutaan jiwa. Mereka butuh makan, butuh tempat rekreasi, tempat ibadah, tempat berolahraga. Saya sangat percaya masyarakat Penajam Paser Utara akan menyambut mereka dengan senyum, membuka diri dan berpartisipasi dalam membangun IKN. (*)
Catatan Makmur Marbun