Goa Batu Tapak Raja Destinasi Wisata Baru di PPU, Hamdam Minta Goa Dijaga Keasliannya

KALTIMTALK.COM,PENAJAM – Goa batu tapak raja menjadi destinasi baru yang berada di Desa Wonosari, kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). Goa ini secara resmi dibuka oleh Pelaksana tugas (Plt.) Bupati PPU, Hamdam, Sabtu, (28/5/2022) siang.

Kegiatan ini juga dirangkai dengan tasyakuran 1000 ketupat dalam rangka pembukaan wisata Goa batu tapak raja yang merupakan peninggalan warisan leluhur adat pasir ini. Tampak hadir Anggota DPRD Kalimantan Timur, H. Andi Harahap, Ketua Pembina TPPKK PPU, Satriyani Sirajuddin dan pejabat terkait lainnya. Kegiatan ini juga dihadiri ratusan masyarakat di wilayah ini.

Dalam sambutannya Plt. Bupati PPU, Hamdam mengatakan bahwa goa batu tapak raja tersebut bisa menjadi destinasi wisata yang mampu menarik pengunjung datang ke lokasi tersebut tentu kedepan keberadaannya harus dibenahi sehingga akan menjadi lebih menarik untuk dikunjungi.

” Jika itu harapan kita, tentunya semua itu harus disupport dengan sarana yang membuat pengunjung lebih nyaman di lokasi wisata ini, ” kata Hamdam disela-sela kegiatan itu.

Hamdan menambahkan bahwa saat ini dirinya juga baru saja menyerahkan surat keputusan (SK) pengelolaannya kepada Kelompok sadar wisata (Pokdarwis) di desa itu dengan harapan nantinya bersama desa yang ada, pokdarwis dapat mengelola goa batu tapak raja secara baik sehingga tidak di eksploitasi atau diganggu keasliannya oleh tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab.

” Saya sudah melihat ada beberapa coretan-coretan yang menurut kita kurang cocok disana. Oleh karenanya kami sudah diskusikan dengan kepala desa setempat dan pokdarwis agar ke depan keberadaan goa tersebut lebih diperhatikan dan dijaga dengan sebaik-baiknya sehingga tetap menjadi destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi bagi masyarakat lokal maupun luar PPU, ” pesannya.

Sementara itu saat ditemui Kepala Desa Wonosari, Kasiyono didampingi tokoh masyarakat setempat sedikit menceritakan tentang keberadaan goa batu tapak raja yang berada di wilayah Ibukota Negara (IKN) itu.

Dia mengatakan bahwa goa tersebut merupakan peninggalan dari tokoh-tokoh adat setempat yang dulunya bernama kampung melempake. Dikisahkan bahwa dulu para sesepuh mereka setiap malam melakukan pertapaan di goa itu. Kemudian di goa itu juga dikisahkan ada penghuninya yang bernama Bea, makanya goa itu dulunya disebut dengan nama goa Bea.

Kemudian setelah adanya transmigrasi tahun 1983 goa ini semakin dikenal dan sudah menjadi tujuan wisata lokal bagi masyarakat setempat.

” Memang secara spesifik kami sejauh ini tidak menemukan orang-orang yang tahu betul tentang sejarah adanya gua batu tapak raja tersebut. Tetapi berdasarkan informasi dari orang-orang tua kita terdahulu Goa ini digunakan untuk betapa para leluhur, dan disalah satu lorongnya ditemukan bentuk tapak kaki manusia yang diperkirakan merupakan jejak tapak raja, makanya hingga saat ini goa ini kami namakan goa batu tapak raja, ” jelas dia.

Lebih jauh diceritakannya bahwa di sekitar gua Ini juga masih ada goa lainnya yaitu goa air, yang jaraknya sekitar 200 meter dari goa batu tapak raja. Dikatakan gua air tersebut juga sangat menarik karena terdapat aliran sungai yang mengalir di dalam goa ini dan banyak pohon kariwaya yang tumbuh di lokasi itu.

” Lokasi ini juga akan kita kembangkan, kita akan buatkan jembatan-jembatan dan sebagainya agar pengunjung dapat menikmati segala keindahan wisata ini dengan nyaman. Untuk itu kami berharap ada dukungan dari pemerintah daerah maupun masyarakat khususnya di Kecamatan sepaku sehingga wisata ini dapat lebih menarik untuk dikunjungi, “tutupnya. (*/Hms6)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *