KALTIMTALK.COM, PENAJAM – Menteri PUPR Basuki Hadimuljono Bersama dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani menandatangani prasasti tanda selesainya pembangunan Jembatan Pulau Balang di Penajam Paser Utara, Kamis (6 Januari 2022).
Pembangunan Infrastruktur ini dibiayai oleh Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dengan total alokasi sebesar Rp1.43 T. Menkeu menyatakan selesainya pembangunan Jembatan Pulau Balang oleh Kementerian PUPR menjadi contoh bagi masyarakat yang selama ini ikut membeli SBSN.
“Anda semua telah ikut membangun Indonesia termasuk membangun jembatan ini,” ujarnya.
Pembangunan Jembatan Pulau Balang yang menghubungkan Kota Balikpapan dengan Kabupaten Penajam Paser Utara di Kalimantan Timur akan meningkatkan konektivitas Jalan Lintas Selatan Kalimantan yang menjadi jalur utama angkutan logistik di Pulau Kalimantan.
Jembatan terpanjang kedua di Indonesia ini juga akan mendukung rencana pembangunan pelabuhan peti kemas Kariangau dan kawasan industri Kariangau.
Saat ini, kendaraan dari Balikpapan menuju Penajam yang akan melanjutkan perjalanan ke Kota Banjarmasin di Kalimantan Selatan dan kota lainnya harus memutar dengan jarak sekitar 100 km dengan waktu tempuh 3-4 Jam.
Alternatif lainnya adalah menggunakan kapal ferry dengan waktu penyeberangan sekitar 1,5 jam belum ditambah waktu antri menuju kapal ferry. Waktu antri akan bertambah lama apabila bertepatan dengan hari libur mengakibatkan waktu tempuh dan biaya angkut kendaraan tidak efisien.
Dengan adanya jembatan tersebut, maka jarak tempuh akan menjadi lebih pendek yakni sekitar 30 km dan dapat dilintasi hanya dalam satu jam.(*)