KALTIMTALK.COM, PENAJAM – Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Hamdam didampingi Plt. Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Nicko Herlambang hadiri Temu Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) yang dilaksanakan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasioal, bertempat di Gedung B.J. Habiebie, BRIN. Jalan M.H. Thamrin No.8 Jakarta Pusat. “Senin (28/11)
Temu BRIDA dibuka langsung oleh Kepala BRIN Laksana Tri Handoko sekaligus dilanjutkan dengan sosialisasi dan dialog BRIDA dengam Tema ” Penguatan Ekosistem Riset dan Inovasi Daerah untuk Pembangunan Berkelanjutan.
Termasuk dilakukannya penandatanganan Nota dan Penyerahan Nota Kesepakatan Sinergi (NKS) oleh sejumlah perwakilan baik dari Kabupaten PPU Kalimantan Kalimantan Timur, Pemprov Jawa Timur, Pemkab Landak-Kalimantan Barat, Pemkab Bone Bolango-Gorontalo, Pemkab Buton Utara-Sulawesi Tenggara, dan Pemkab Ngawi-Jawa Timur.
Hamdam usai giat Temu BRIDA menyapaikan terkait inovasi daerah dalam Temu BRIDA tentunya semakin menguatkan sinergi baik kepada pemerintah pusat melalui BRIN dan kepada Kabupaten/Kota guna mewujudkan pengembangan sumber daya manusia serta inovasi diberbagai bidang pengembangan yang ada di masing-masing daerah.
” Pada Nota Kesepakatan Sinergi ini Pemkab PPU mengusulkan penelitian, pengembangan, pengkajian dan penerapan teknologi di bidang pertanian, perikanan, perkebunan,pangan dan Usah Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta Pengembangan SDM IPTEK”.
Menurut Dia, pengembangan yang dipilih ini tentunya berlandaskan tentang potensi-potensi yang diharapkan dapat semakin berkembang bersama dengan adanya pendampingan dam monitoring langsung oleh BRIN yang bersinergi dengan BRIDA yang didukung oleh tenaga-tenaga ahli yang membidangi dalam riset dan inovasi.
Lebih lanjut, Hamdam menerangkan keberadaan potensi yang dipilih dalam NKS di Kabupaten PPU kiranya semakin membuka peluang perekonomian baru, mendukung percepatan pembangunan daerah serta semakin mendekatkan antara pengembangan hasil riset dengan sektor pendidikan dalam sumber daya manusia termasuk kepada peluang usaha dalam menghadapi stabilitas pertumbuhan ekonomi dimasa mendatang. Imbuhnya
” Pemerintah daerah melalui Bappelitbang Kabuaten PPU tentunya akan mengoptimalkan sinergi bersama ini melalui BRIN dan BRIDA agar percepatan pembangunan segera terwujud. Sektor ini memiliki potensi yang besar kedepan khususnya dalam pengembangan pangan seiring hadirnya IKN nantinya”. Pugkasnya
Kepala BRIN Laksana Tri Handoko juga mengatakan Temu BRIDA ini dalam rangka
melakukan pendampingan pada pemerintah daerah.
Pendampingan ini, sebagai proses pembentukan ekosistem inovasi daerah yang berbasis sains. Pembinaan teknis yang meliputi fasilitasi, konsultasi, penelitian, pengembangan, pendidikan, dan pelatihan,”
“Hal ini penting, untuk menghasilkan landasan pembangunan di segala bidang dalam melaksanakan kebijakan, penelitian, invensi dan inovasi di daerah, memerlukan rencana implementasi dan strategi yang tepat gun,”
Dia juga mengatakan pembentukan BRIDA, dapat diintegrasikan dengan perangkat daerah yang menyelenggarakan urusan pemerintahan daerah, di bidang penelitian dan pengembangan daerah. “Sedangkan kerangka pembinaan teknis BRIDA, diintegrasikan dengan fungsi perencanaan pembangunan daerah.
Tentunya ini, berdasarkan surat edaran Kemendagri nomor 120 tahun 2022 bahwa Bapperida, binwas teknisnya dilaksanakan juga oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN/Bappenas), sebagai institusi yang menjalankan fungsi perencanaan dan litbang hingga implementasinya di daerah. Tutupnya. (*)