Diskominfo PPU Gandeng Gojek Susun Master Plan Smart City

KALTIMTALK.COM, PENAJAM – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Penajam Paser Utara (PPU) telah menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penyusunan Master Plan Smart City tahap III yang diselenggarakan pada 22-23 Agustus 2022 di aula lantai I Kantor Bupati PPU. Bimtek tersebut menghasilkan enam quick win atau program unggulan dari masing-masing dimensi smart city.

Enam quick win tersebut, yakni Puspita (Pusat Promosi dan Informasi Pariwisata) untuk dimensi smart branding, Serbu Gass (Seratus Bank Unit Sampah dan Gerakan Sedekah Sampah) untuk dimensi smart environment, Go PPU untuk dimensi smart governance, SIHARPA (Sistem Informasi Harga Pasar) untuk smart economy, ruang terbuka hijau dengan fasilitas internet gratis untuk dimensi smart living, dan Call Center 112 untuk dimensi smart society, Hal tersebut disampaikan Budi Santoso Kepala Diskominfo PPU, saat ditemui di Kantornya, Rabu (24/08/2022).

Enam quick win yang didapat merupakan hasil dari diskusi para peserta bimtek yang terdiri dari perwakilan seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) PPU beserta stakeholder terkait, serta evaluasi oleh Pelaksana Tugas (Plt) Bupati PPU, Hamdam Pongrewa.

Lebih lanjut, Budi menyampaikan akan melakukan kerja sama dengan Gojek dalam melaksanakan Bimtek Penyusunan Master Plan Smart City Tahap IV. Bimtek tersebut direncanakan akan digelar pada 19-20 September 2022. Ia menyebut sudah melakukan diskusi awal dengan Gojek terkait apa yang bisa dilakukan di PPU.

“Saya mendapat informasi bahwa besok akan dilakukan pembahasan untuk MoU dengan Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara. Nah, sementara kami di Dinas Komunikasi dan Informatika mencoba untuk menyusun operasionalnya. Misalnya, dalam rangka mewujudkan smart economy yang ada di Penajam maka kita coba teknisnya seperti apa dengan Gojek, seperti itu,” jelasnya.

Diskominfo PPU beserta Gojek ingin melakukan pembinaan maupun kolaborasi dengan komunitas yang ada di PPU, seperti Kelompok Informasi Masyarakat (KIM), Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), dan lain sebagainya.

“Termasuk juga aplikasi yang sudah berjalan saat ini di PPU, ada Jamride. Kita harapkan nantinya Gojek bisa menjadi mitra, menjadi pembina barangkali bersama dengan Jamride. Jadi tidak mematikan apa yang sudah ada di PPU, tetapi justru malah mengembangkan yang ada di sini,” ungkapnya.

Melalui proses Bimtek Penyusunan Master Plan Smart City Tahap I – IV, Budi menyampaikan bahwa output yang akan didapat adalah buku induk master plan, rencana pembentukan smart city di Kabupaten Penajam Paser Utara. Dengan adanya buku induk master plan smart city tersebut, diharapkan kepala daerah yang akan memimpin PPU pada periode berikutnya dapat memakai apa yang telah disusun melalui bimtek tersebut.

“Karena ini suatu keniscayaan yang harus, mau tidak mau, suka tidak suka ini harus kita pakai karena dengan kemajuan teknologi informasi saat ini sedemikian pesat, tidak ada lagi daerah-daerah yang masih menggunakan pola-pola lama. Semuanya sudah bertransformasi untuk menerapkan smart city di daerah,” jelasnya.

Ia menambahkan, keunggulan diterapkannya smart city, akan memberikan berbagai kemudahan layanan kepada masyarakat, menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada di kabupaten/kota, yang ada di masyarakat dengan cara-cara yang cerdas sesuai dengan karakteristik wilayah yang ada, dengan memanfaatkan kemajuan teknologi.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *